Berita Wisata

Intip Keindahan Pesona Perairan Bendungan Way Rarem, Disini Hidup Beberapa Spesies Ikan Hias

1224
×

Intip Keindahan Pesona Perairan Bendungan Way Rarem, Disini Hidup Beberapa Spesies Ikan Hias

Sebarkan artikel ini

LAMPUNG UTARA, GirPos.com – Salah satunya bendungan yang memiliki keistimewaan tersendiri, Bendungan Way Rarem terletak di Desa Pekurun, Kecamatan Abung Barat, berlokasi objek berjarak sekitar 36KM dari Kotabumi, Lampung Utara.

Atau 113KM dari ibukota provinsi, Bandar Lampung. Objek wisata Way Rarem memiliki luas 49,2 Ha, tinggi bendungan 59 M dan kedalaman air 32 KM.

Disamping digunakan sebagai objek wisata, Bendungan Way Rarem juga berfungsi sebagai irigasi yang dapat mengairi lahan seluas 22.000 Ha, yang mencakup kecamatan Abung Timur, Tulang Bawah Tengah, Tulang Bawang Udik, dan Kotabumi.

Disini hidup beberapa spesies ikan hias air tawar seperti ikan Sumatera, dan lain-lain.Lingkungan alam dan suasana perkampungan merupakan ciri khas lokasi ini.

BACA JUGA  Air Toilet Kering, Berwisata Ke Lembah Ture Kurang Nyaman

Dikutif dari berbagai sumber, mengungkapkan Pesona alam yang diberikan melalui Obyek Wisata tersebut sangat menarik.

Hamparan air dengan latar belakang pegunungan yang hijau menyatu bernuansa keindahan dan kesejukan hati bagi setiap pengujung.

Karenanya Bendungan Way Rarem merupakan Obyek Wisata andalan bagi Kabupaten Lampung Utara. Namun pada perkembangannya Way Rarem menjadi sentranya budidaya jaring apung dengan komoditas utama nila dan ikan mas.

Bendungan Way Rarem menjanjikan peluang investasi di bidang budidaya jaring apung dan jaring tancap. Terdapat beberapa spesies ikan hias air tawar khas seperti ikan Sumatera dan ikan tawar lainnya. Lingkungan alam dan suasana perkampungan merupakan ciri khas lokasi ini.

BACA JUGA  Patroli Harkamtibmas saat Libur Lebaran, Kapolres Pekalongan dan PJU Cek Tempat Wisata

Saat ini di perairan Way Rarem telah dilakukan budidaya ikan Mas dan ikan Nila oleh sekitar 50 kelompok pembudidaya ikan yang tersebar di setiap perairan waduk tersebut.

Menurut informasi pembudidaya di sana yang dilansir beberapa media bahwa, satu kelompok terdiri dari 7-10 orang dengan satu orang rata-rata mengusahakan jaring apung sebanyak 10-20 unit.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *