Langkah takkan habis berpantang serah, Secercah informasi, Membangkitkan nafas terkikis, Menggoreskan tinta bagai diujung keris.
Di tanganmu kata-kata adalah senjata, Di penamu kalimat adalah azimat, Simbol yang memihak khalayak.
Kala tembok-tembok tertutup rapat
Kala kabar kabur, jendela informasi dijeruji, Kala keadilan disamarkan, Kebenaran disembunyikan
Kala gelap dan terang berkelit kemunafikan.
Darah jurnalis wartawan Baselku
Informasi baginya bagai sampah organik, Dicari, ditelusuri, diolah, disusun rapi, Laksana keramik cantik indah menawan.
Tanpa jurnalis wartawan Basel, riak hidup sepi, Tanpa jurnalis Basel
Warta sedikit bias, Berkembangkah kota tanpamu?, Mungkin perputaran roda warta melamban
Darah wartawan Baselku, mulianya, Demi merakyatkan seluruh rakyat, Informasi diburu sampai seluruh penjuru, Berjalan telusuri dunia kian lapuk.
Tiap saat goresan lisanmu menembus ruang dan waktu, Kebebasan, keterbukaan kausuguhkan lewat penamu, Goresan lisan bagai oase pelepas dahaga, Karyamu obat bagi rakyat haus berita.
Jurnalis Basel pantang berputus harap tiada lelah, Ibarat petani mencencang lahan harapan, Ibarat darah terus beredar, Semangat tiada patah, Mereka takgetis.
Simpang Rimba 10 Desember 2023. Editor: (Ummi Sulis)
Oleh: (Putri Rahmawati)