Example 728x250
Berita Daerah

Polres Pringsewu dan Pemda Gencarkan Fogging untuk Atasi Wabah DBD

44
×

Polres Pringsewu dan Pemda Gencarkan Fogging untuk Atasi Wabah DBD

Sebarkan artikel ini

PRINGSEWU, GirPos.com – Upaya penanggulangan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Pringsewu terus digencarkan oleh aparat setempat.

Pada hari ini, Senin (29/4/2024), aparat kepolisian Polres Pringsewu bekerja sama dengan dinas kesehatan dan aparatur pekon melakukan fogging atau pengasapan di sejumlah wilayah Kecamatan Gadingrejo, termasuk di Dusun 1 Pekon Wates.

Di daerah tersebut, sebelumnya terjadi peningkatan kasus DBD. Sejumlah warga yang terjangkit penyakit tersebut sebagian masih dirawat di rumah sakit. Bahkan, seorang pelajar Sekolah Dasar dikabarkan meninggal dunia akibat penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti tersebut.

Selain fogging, petugas juga memberikan penyuluhan kesehatan dan kebersihan lingkungan serta membagikan bubuk abate yang berfungsi mencegah perkembangan biakan nyamuk di genangan air.

BACA JUGA  Selama Tiga hari, Anggota Polres Pekalongan Ukur Kemampuan Fisik Melalui TKJ

Kapolres Pringsewu, AKBP Benny Prasetya, melalui Kasat Binmas AKP Mardiyono menyatakan, kegiatan tersebut dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi penyebaran wabah DBD di wilayahnya. Upaya penanggulangan melalui fogging juga dilakukan secara intensif di seluruh wilayah Kabupaten Pringsewu dengan melibatkan jajaran Polsek, Kecamatan, dan Puskesmas.

“Tindakan ini diambil sebagai bentuk kepedulian Polri dan Pemda dalam mencegah penyebaran DBD yang tengah merebak di wilayah Lampung, khususnya Kabupaten Pringsewu,” ucapnya.

Kepala Puskesmas Wates, dr. Sobirin, mengungkapkan bahwa fogging bukanlah pilihan utama dalam memberantas penyakit DBD karena hanya membunuh nyamuk dewasa, bukan larva, telur, ataupun jentik nyamuk. Selanjutnya, telur, larva, atau jentik akan berkembang menjadi nyamuk dewasa.

BACA JUGA  Diduga KPU Balam Lecehkan Adat Lampung, Tokoh Adat Marga Rajabasa Angkat Bicara

Oleh karena itu, dirinya meminta warga mengimbangi upaya pengasapan dengan penerapan 3M plus, yakni Menguras tempat penampungan air, Menutup tempat penampungan air, dan Mendaur ulang barang yang memiliki potensi sebagai tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.

Poin Plus mencakup menanam tanaman pengusir nyamuk, memeriksa tempat-tempat penampungan air, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, dan menggunakan obat anti nyamuk.

“Kemudian memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi rumah, gotong royong membersihkan lingkungan, meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah tertutup, serta memberikan larvasida pada penampungan air yang sulit dikuras,” paparnya.

Sobirin menambahkan, jika ada masyarakat yang terserang DBD dengan ciri-ciri demam tinggi, ruam pada kulit, sakit kepala, mual, dan muntah, diminta untuk segera memeriksakan diri ke instalasi kesehatan terdekat. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250