HAMBAHAS, GirPost.com – Paktor intensitas curah hujan cukup tinggi melanda kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) Provinsi Sumatra Utara mengakibatkan banjir bandang terjadi di Desa Simangulumpae, hingga belasan orang korban jiwa belum ditemukan, Minggu (03/12/23).
Bencana ini terjadi, Jum’at malam (01/12/23) Pukul 21:40 WIB, se iring hujan lebat disertai suara gemuruh laksana suara pesat tempur melintas.
Berselang beberapa menit suara gemuruh berlalu, seketika air terjun bercampur bebatuan dari pegunungan menerjang pemukiman para warga hingga rata dengan tanah.
Banjir dahsyat tersebut mendadak mengalir dari celah pegunungan bercampur bebatuan dan lumpur menimpa 15 unit rumah milik masyarakat di desa Simangulampae, Bakkara.
Menurut imformasi warga yang selamat dari bencana (Tumpal Manullang) menceritakan, bencana itu begitu singkat. “Cukup hitungan menit air terjun turun dari pegunungan bercampur lumpur, bebatuan, menimpa puluhan unit rumah,” kata Manullang.
Dia melanjutkan ceritanya bahwa, akibat air bah tersebut, setidaknya belasan warga hayut belum ditemukan. Saat pencarian dilakukan, Para korban yang hilang diduga terseret arus air banjir bandang kedanau toba atau tertimbun bebatuan pegunungan.
Saat pencarian dilakukan sampai Sabtu pukul 02:40 Wib oleh teim gabungan Basarnas dibantu oleh masyarakat setempat, dan pihak Kecamatan Bakti Raja turun kelokasi pada malam peristiwa,” tutupnya.
Sementara dari keterangan orang nomor satu di kecamatan Bakti Raja, Sanggam Lumban Gaol mengatakan Tragedi memilukan ini sangat singkat dan mematikan. mem porak porandakan pemukiman warganya di Desa Simangulumpae, Kecamatan Bakti Raja, kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatra Utara ini.
“Tak sampai disitu aja’ belasan orang dinyatakan hilang, pencarian sempat dihentikan pada sabtu subuh akibat cuaca tidak memungkinkan guna menghindari banjir susulan”.
“Pencarian kembali dilakukan tem gabungan Basarnas bersama kepolisian Polres Humbang Hasundutan di hari
Pagi harinya dengan hari yang sma saat cuaca mulai membaik”.
“Warga yang selamat dari musibah banjir bandang langsung kita evakuasikan ke Mes pemerintah kabupaten Humbahas serta keposko penampungan guna mendapatkan perawatan medis,” ucapan Camat.
Diposko pertama untuk dapur umum bagi pengungsi lainnya.
Akibat banjir bandang ini, sampai Sabtu siang pencarian para korban hilang, terus berjalan walau medan cukup parah. Bebatuan dibahu jalan menyulitkan teim mencari korban hilang.
“Team Basarnas gabungan sangat sulit masuk lokasi bencana dengan alat berat, Bebatuan besar menutup sepanjang bahu jalan. hingga macet total tidak bisa dilalui kenderaan. Saat ini berbagai alat berat dari basarnas bekerja keras membersihkan bahu jalan dari sisa sisa matrial akibat terbawa arus banjir bandang .” Pungkas camat.
Sepanjang sejarah sudah dua kali kejadian banjir bandang terparah dua bulan berturut turut di kabupaten Humbang Hasundutan. “Kiranya para korban hilang secepatnya ditemukan oleh tem gabungan Basarnas bersama pihak Kepolisian dari Polres Humba Has,” harap Sinambela salah satu warga korban musibah saat dikonfirmasi awak media.(Bony).